top of page

Pendakian Gunung Salak 1 - Puncak Manik via Cimelati


Pendakian kali ini bisa terbilang cukup nekat dan terbilang dadakan. Dengan persiapan yang singkat itu berusaha membawa perlengkapan dan perbekalan yang maksimal. Walaupun realitanya ala kadarnya.


Berangkat dari Jakarta pada hari sabtu pagi dengan menggunakan KRL dari Kalideres, Jakarta Barat. Sampai di stasiun Cilebut aku dan Ade naik motor. Itu juga mesti nunggu beberapa lama. Ditambah mesti duplikat kunci motor Ade yang patah. Jadi berangkat dari Bogor kota sekitar jam 10.


Di sepanjang perjalanan menuju basecamp, gerimis bahkan sesekali hujan menerpa yang mengharuskan untuk meneduh dulu. Bermodalkan google maps, sampailah di tempat parkir basecamp jam 12 siang.


Disanalah aku dan Ade bertemu bang Tomi. Kami bersiap dan bergegas menuju titik awal pendakian juga sekaligus tempat simaksi jam 1 siang.


Bismillah, kami berangkat. Trek awal adalah berupa paving dilanjutkan tanah di perbatasan dengan menuju ke curug citaman. Hingga pendakian sesungguhnya dimulai.


Perjalanan hingga pos 2 masih terbilang cukup ramah walau terus menanjak yang membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Jarak dari pos 2 ke pos 3 tidak terlalu jauh, namun kemiringan mulai sedikit lebih curam.


Nah, hampir disetiap gunung itu trek tersulit adalah dari pos 3 menuju ke pos 4. Hal ini berlaku juga di Gunung Salak 1 yang memiliki ketinggian 2.211 mdpl. Yaps, disini bakal merasakan yang namanya dengkul ketemu kepala. Perjalanan semakin berat ditambah mulai turun hujan yang cukup deras dan beberapa pohon tumbang yang menutupi jalur.


Hari semakin gelap dan jam sudah menunjukkan angka 6. Ya, kita mesti mencari tempat untuk camp. Sampailah kita di pos 4. Hujan masih turun. Sudah terpasang 2 tenda milik pendaki lain. Kita bergegas mencari tempat yang agak datar, namun hampir tak ada. Akhirnya kita memaksakan mendirikan tenda dipinggir jurang dan beralaskan akar.


Tak apalah, mau gimana lagi kan hujan dan gelap. Setelah mengeluarkan isi dari carrier, lanjut memasaka mie instan dicampur sarden. Sungguh menu yang simpel dan gga ribet lah ya.


Setelah makan, saatnya tidur. Meski tak nyaman, namun pulas juga tidurku hahaha. Walaupun pas bangun badan sakit semua.


Malam itu hujan tiada henti. Kadang deras, kadang rintik-rintik. Bahkan sampai pagi pun masih sama.


Kita memutuskan untuk summit attack jam 7 pagi dari pos 4. Trek menuju puncak tak kalah menantang dari sebelumnya. Bahkan lebih curam. Melewati pos 5 dan pos 6. Dari pos 6 sampai puncak treknya agak lumayan enak. Ngga seterjal sebelumnya.


Hingga akhirnya sampailah kita di Puncak Manik atau Salak 1 sekitar jam 10. Subhanallah Alhamdulillah sampai juga. Perasaan senang dan bersyukur bisa menggapai puncak Salak 1.


Di puncak ternyata sepi, tidak ada satupun orang kecuali kita bertiga. Setelah foto-foto dan mendokumentasikan beberapa momen, kita memutuskan untuk turun ke pos 4 sebelum kesiangan.


Fyi, di puncak Manik terdapat sebuah makam yang dikramatkan. Jadi tetap jaga sopan santun dan etika ya.


Sampai di pos 4 kira-kira jam 12 an siang. Masak dan sarapan, seperti biasa, mie instan dan sarden baso hahha. Lanjut prepare untuk turun.


Setelah semua rapih, kita turun dar pos 4 jam 2 siang dan sampai basecamp jam 5 sore. Alhamdulilllah selama pendakian ini tidak mengalami hal mistis. Tapi bang Tomi waktu malam hari dia terbangun karena mendengar raungan seperti kucing yang lagi berantem. Wallahualam.


Tonton videonya dibawah ini ya.


––––––––––––––––––––––––––––––

Home by Neutrin05 https://soundcloud.com/neutrin05​

Creative Commons — Attribution 3.0 Unported — CC BY 3.0

Free Download / Stream: https://bit.ly/_-home​

Music promoted by Audio Library https://youtu.be/Uhe_58XD50o​

––––––––––––––––––––––––––––––

Music by Atch - Escape

https://youtu.be/TlOSJwocuKU

––––––––––––––––––––––––––––––

2 Comments


Cholict
Cholict
Feb 04, 2021

Makasih eceu @Merry

Like

Merry Olivia
Merry Olivia
Feb 04, 2021

Ih keren banget kak.

Like
bottom of page